Sunday 12 April 2020

TERCIPTA DUA KALI

TERCIPTA DUA KALI

Segala sesuatu diciptakan dua kali :_
Apapun yg ada di dunia ini, diciptakan dua kali. Mula mula tercipta di pikiran seseorang, barulah kemudian menjadi wujud nyata. Sebagai contoh, rumah dimana kita sekarang tinggal. Apakah dulu kita memanggil tukang kemudian langsung menyuruh membuat rumah ? Pastilah tidak. Rumah itu digambar dulu, konsultasi dengan calon pemilik apakah sdh cocok atau belum. Bagaimana ruang tidurnya, ruang tamunya, kamar tidur utama, teras, dapur sampai kamar tidur pembantu juga digambar. Gambar bisa dirubah beberapa kali sebelum benar benar dibangun. Selama rumah itu dibangun, terkadang ada perubahan disana sini tetapi umumnya hanya hal hal kecil.

Sekarang, mana yg lebih berharga ? Kehidupan kita secara menyeluruh ataukah rumah yg kita tinggali ?

Kalau rumah yg kita tinggali saja butuh digambar, bongkar, gambar ulang, baru dibangun. Bagaimana dengan kehidupan Anda yg lebih berharga itu ? Pernahkan Anda duduk sejenak, ambil kertas kosong dan ballpoint, kemudian menulis dan menggambar seperti apa kehidupan yg kita inginkan kelak ?
- Seperti apa gambaran rumah yg ingin kita diami kelak ?
- Seperti apa mobil mobil yg ingin kita miliki kelak ?
- Seperti apa perjalanan perjalanan yg akan kita lakukan kelak ?
- Seperti apa kegiatan sosial kita kelak ?
- Seperti apa kegiatan religius dan spiritual kita kelak ?
- Untuk menunjang semua itu, berapa penghasilan yg perlu kita dapatkan setiap bulannya ?

Pernahkan kita menuliskan itu ? . . .  Umumnya tidak. Kita langsung mengambil cetok dan batu bata, kemudian mulai membangun "rumah idaman" tanpa gambar tanpa bayangan apapun di kepala kita. Kemudian kita mengeluh ketika rumah yg kita bangun menceng sana sini, baru jadi sebagian sdh ambruk, mencoba dibangun dan tetap saja tidak memenuhi keinginan kita.

Ayoolah kawan. Kita tidak mungkin membangun kehidupan yg "kita inginkan" kalau kita sendiri bahkan belum tahu apa yg sebenarnya diinginkan.

Ingat bahwa "AKU SESUAI PERSANGKAAN HAMBAKU".

Mungkin ada yg bertanya :"Pak Sigit, waktu membuat rumah kan kita sudah punya uangnya sehingga bisa dengan mudah merencanakan seberapa besar rumahnya. Lha saat kita mau membangun kehidupan, modal apa yg kita miliki ?"

Modal yg pertama ya kita sendiri. Mungkin saat ini kita merasa belum bisa melakukan apa apa krn kondisi riil kita. Anda lupa bahwa kita memiliki backing ? Yaitu Tuhan yang Maha Kuasa ?

Gambarkanlah nikmat seperti apa yg kita inginkan, cari orang orang yg sudah mencapai kehidupan nikmat itu dan kita LURUS saja mengikutinya.

No comments: