Thursday 30 April 2020

MEMANFAATKAN MEKANISME SUKSES OTOMATIS KITA UNTUK MENJALANKAN JT MSO

MEMANFAATKAN MEKANISME SUKSES OTOMATIS KITA UNTUK MENJALANKAN JT MSO

Masa kecil saya habiskan di rumah kakek di Yosowilangun Lumajang. Disana mulai usia 4 tahun sampai kelas 2 SD. Ada 2 hal yang masih saya ingat, yang pertama adalah ketika saya belum sekolah, sering main di sekolah SD Yosowilangun Tengah di depan rumah kakek Kakek saya adalah seorang guru senior yang sangat dikenal pada zaman itu, diberi julukan Mbah Noto Hahak karena ketawanya yang lepas membahana. Saat itu, meskipun belum sekolah, saya sering dipanggil guru kelas 4 atau kelas 5 dan di depan kelas, saya diberi soal perkalian. Saat itu saya dengan mudah bisa menjawab perkalian 2 digit kali 2 digit. Misal 24 x 35, dalam beberapa detik saya bisa menjawab hasilnya 840. Kalau sekarang, saya pakai kalkulator untuk menjawabnya. Saat itu saya dikenal sebagai anak yang cerdas, meskipun saya tidak meminum Nutrilite. Beda dengan sekarang yang banyak polusi, seorang anak bisa cerdas jika sejak kecil sudah minum suplemen untuk melindungi otaknya dari radikal bebas,

Selain dianggap pintar sehingga usia 5,5 tahun sudah disekolahkan, ada lagi yang saya ingat.

Yaitu ulah saudara saudara saya yang lebih tua, paklik paklik yang waktu itu sudah remaja.

Mereka beberapa kali memutar pedati (kereta sapi) dan dikembalikan kearah semula. Kusir pedati itu biasanya tidur dan sapinya jalan sendiri menuju pasar. Jika mereka diputar, maka si pedati akan kembali lagi ke rumahnya. Kasihan memang, tetapi bagi anak anak remaja, hal seperti itu menggelikan. Sama sekali tidak terpikirkan betapa susahnya si pemilik ketika esok harinya mereka terbangun bukan di pasar tetapi di halaman rumahnya lagi.

Saya baru mengingat soal pedati lagi ketika membaca buku Adi W Gunawan berjudul Manage Your Mind For Success. Dimana pikiran bawah sadar kita diumpamakan kuda yang menarik kereta, pikiran sadar kita adalah kusirnya dan ada 2 penumpang gelap yang sering mengganggu perjalanan kusir yaitu belief (kepercayaan terhadap sesuatu) dan pengalaman. Kedua

"penumpang gelap" itulah yang sering membisiki si kusir sehingga kita sering kesasar.

Sapi yang menarik pedati itu ibarat pikiran sadar yang sudah tahu kemana akan pergi.

Sepanjang tidak ada perintah baru dari kusir, si sapi akan membawa pedati ke tempat yang biasanya, yaitu pasar atau rumah. Tergantung arahnya. Di luar 2 sasaran tadi, si kusir harus aktif mengendalikan sapi.

Di kita juga demikian. 90% jalannya kehidupan kita ditentukan oleh PIKIRAN BAWAH SADAR, dan hanya 10% oleh PIKIRAN SADAR. Itupun sudah sering membuat orang stress dan capek.

Di program Jalan Tol MSO, ada 3 kewajiban yaitu :

1. Belanja Rp 750.000,-/bulan

2. Memasukkan 20 orang prospek untuk reprogramming.

3. Sudah memiliki tiket di SIV terdekat.

Pada sebagian orang lama, ketiga hal diatas sudah sangat biasa dilakukan. Tetapi pada orang baru, terkadang terasa susah mengeluarkan uang 750 ribu per bulan untuk belanja. Apalagi untuk ikut SIV yang tiketnya 600 ribu. Karena itu saya sarankan untuk benar benar menggunakan Mekanisme Sukses Otomatis kita supaya pengerjaannya jauh lebih ringan dan cepat.

No comments: