Monday 27 August 2007

SEMESTA MENDUKUNG (MESTAKUNG)


MESTAKUNG DAN TUHAN
Oleh : Oleh : Prof. Yohanes Surya - Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia

Mestakung = semesta mendukung merupakan dukungan semesta untuk kita keluar dari kondisi kritis. Semesta di sini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita termasuk sel-sel tubuh kita. Semesta mendukung melalui self organizing (pengaturan diri).
Misalnya ketika kita dikejar anjing, sel-sel tubuh kita mengatur diri, menghasilkan banyak energi untuk untuk kita bisa berlari lebih cepat atau melompat lebih jauh. Atau ketika kita mendapat masalah, sel-sel otak mengatur diri untuk menghasilkan solusi yang brilian. Atau pula tetangga, lingkungan mengatur diri untuk mendukung kita keluar dari berbagai kondisi kritis.
Mestakung merupakan hukum alam yang diciptakan Tuhan untuk membantu kita keluar dari kondisi kritis. Apapun kondisi kritis kita, alam siap mengatur diri dan membantu kita untuk keluar dari kondisi tersebut. Betapapun besarnya kondisi kritis yang menimpa kita, pasti ada jalan keluarnya. Tidak ada kondisi kritis yang melebihi kekuatan kita.
Mestakung tidak meniadakan Tuhan. Mestakung adalah alat Tuhan untuk membantu umat manusia keluar dari kondisi kritis. Dengan adanya mestakung ini kita bertambah yakin bahwa kita pasti bisa keluar dari kondisi kritis apapun. Tidak ada yang tidak mungkin.

Hukum Mestakung ini dapat kita manfaatkan untuk meraih sukses. Caranya dengan KRILANGKUN (KRItis, meLANGkah, dan teKUN). Yang pertama adalah menempatkan diri pada kondisi kritis, berani keluar dari comfort zone kita. Miliki target-target yang tinggi. Reinhold Messner seorang pendaki gunung terbesar, mengatakan bahwan "tanpa resiko kehilangan nyawa, tidak mungkin ada petualangan".
Kemudian kita harus melangkah untuk mencapai target-target yang tinggi tersebut. Jangan diam saja. Untuk mendaki gunung himalaya yang tinggi dibutuhkan satu langkah awal walau sekecil apapun. Mestakung tidak akan bekerja jika kita diam saja. Sel-sel tubuh kita tidak akan mengatur diri memberikan energi lebih jika kita diam saja. Melangkahlah, maju dan maju.
Dalam melangkah itu kita harus tekun, jangan berhenti di tengah jalan, jangan gentar lihat gelombang apapun. Mestakung tidak akan bekerja jika kita tiba-tiba stop. Tidak mungkin Manchester United bisa menang 2-1 lawan Bayern Munich di Final piala Eropa tahun 1999 jika mereka tidak tekun sampai menit-menit terakhir. Padahal posisi pada 3 menit sebelum pertandingan berakhir adalah 1-0 untuk Bayern Munich.
Dengan kekuatan bahwa Tuhan di belakang Mestakung, ayo kita ciptakan kondisi-kondisi kritis, keluarlah dari comfort zone kita. Nikmatilah sukses!!!
Prof. Yohanes Surya



No comments: