Thursday 10 December 2009

"Aku Bisa"("I Can")

"Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya:" Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup? "

tidak ada Yang Mustahil, aku bisa Chester Floyd Carlson pada mulanya adalah seorang patena hak Pengacara. Bermula dari kesulitan-kesulitannya dalam Bekerja, dimana ia harus menyalin dan mengetik ulang semua hak yang didaftarkan patena kepadanya, ia mulai Berpikir untuk mencari alternatif yang lebih baik, yang mampu membuatnya Bekerja dengan lebih cepat, lebih efektif dan efisien. Mengetik ulang semuanya tentunya menyita waktu, memakai karbon kopi atau dikenal juga dengan "basah copy" pada saat itu pun rasanya masih Membuang banyak waktu. Carlson Berpikir seperti ini: "Saya pikir kemungkinan untuk membuat sebuah penemuan bisa membunuh dua burung dengan satu batu; ini akan menjadi kesempatan untuk melakukan dunia yang baik dan juga kesempatan untuk melakukan sendiri beberapa baik." Carlson Berpikir jauh lebih luas daripada kepentingannya sendiri. Di satu sisi ia Berpikir untuk meringankan dan mempercepat kerjanya, di sisi lain dia ingin membuat sesuatu yang berguna bagi dunia. Percobaan dan dengan serangkaian usaha, Kemudian ia pun berhasil membuat sebuah mesin fotokopi pada tahun 1937. Bertahun-tahun ia gagal dalam memasarkan produknya. Beberapa perusahaan besar seperti IBM saat itu atau US Army Signal Corps pun ternyata tidak berminat, karena menurut Carlson penemuan mereka itu tidak bakal laku di pasaran. Tapi Carlson tidak putus asa. Akhirnya pada tahun ke Delapan dari usahanya, sebuah perusahaan bernama Perusahaan haloid tertarik, dan itulah yang menjadi awal dari Terbentuknya Xerox, mesin fotokopi yang hingga hari ini masih menjadi jaminan mutu. Bagaimana Carlson Jika punya pribadi yang gampang menyerah? mungkin hari ini kita masih harus menyalin segala sesuatunya dengan mempergunakan masih manual atau cetak karbon yang basah dan gampang luntur. Karena tidak gampang patah semangatnya, kita pun bisa menikmati fasilitas yang begitu banyak kita meringankan dan menghemat waktu.

Beribu-ribu tahun sebelumnya kisah yang kurang lebih sama pernah terjadi. Pada saat itu ada seorang raksasa bernama Goliat, yang tingginya saja sudah menyeramkan, kira-kira tiga meter. Dia adalah jagoan dari kelompok tentara Falistin, yang dilengkapi pula dengan baju perang dan senjata dari tembaga berupa lembing. Mata tombaknya saja seberat 7 kilogram, ditambah sebuah perisai. Jika ia tidaklah mengherankan Memandang rendah bangsa israel yang kecil-kecil dengan peralatan perang yang tidak selengkap dirinya. "Ia berdiri dan berseru kepada barisan Israel, katanya kepada mereka:" Mengapa kamu keluar untuk Mengatur barisan perangmu? Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba Saul? Pilihlah bagimu seorang, dan Biarlah ia turun mendapatkan daku. "(1 Samuel 17:8). Mendengar itu, ketakutanlah Saul dan prajuritnya. (Ay 11).

Pada saat itu terdapatlah Daud, seorang bocah yang sehari-hari kerjanya hanya menggembalakan domba ayahnya. Berbeda dengan reaksi prajurit-prajurit dewasa, ternyata Daud tidak gentar, dan Merasa terbakar Mendengar ejekan demi ejekan yang dilontarkan Goliat. Sontak ia berkata "Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya:" Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup? "(Ay 26). Prajurit perang saja takut, berani-beraninya anak kecil ini bicara begitu? Tidak ada yang percaya, termasuk Saul." Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat Menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit." (ay 33). Tidak hanya dari pihak israel, tapi dari pihak Filistin Goliat pun dan mengejeknya. "Orang Filistin itu berkata kepada Daud:" Anjingkah aku, maka aku mendatangi engkau dengan Tongkat? "Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud." (ay 43). Apakah Daud omong besar dan menyombongkan diri? Sama sekali bukan. Kita lihat Daud menjawab Saul sebagai berikut "Pula kata Daud:" TUHAN yang telah Melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan Melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu. "(Ay 37). Dan kepada Goliat, Daud berkata" Engkau mendatangi aku dengan pedang dan Tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. "(ay 45). Daud yakin karena ia percaya Bahwa Tuhan ada besertanya. Jika Tuhan telah Berkali-kali Melepaskan untuk kuasaNya Menyatakan Daud dari hewan-hewan buas dan pembohong yang ingin memangsa ternaknya, maka untuk Menghadapi Goliat Tuhan pun pasti bisa. Ini iman Daud kecil. Kita tahu apa yang terjadi sesudahnya. gemilang Daud mengalahkan Goliat dengan hanya berbekal satu batu dan ketapel. (Ay 50).


Mengatasi rintangan, mengatasi kemustahilan, ini bukanlah omong kosong dan bisa terjadi kepada Siapapun, termasuk kita, apabila kita melibatkan Tuhan di dalamnya. "Aku tidak bisa?" Mungkin ya, tapi bersama Tuhan Seharusnya kalimat itu diganti dengan "Aku Bisa!". Sepanjang sejarah kekristenan Bahkan hingga hari ini kita menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan sanggup mukjizat Bekerja melewati batas kemampuan Nalar atau logika manusia. "Sebab bagi Allah tidak ada yang Mustahil" (Lukas 1:37), dan dengan demikian "Tidak ada yang Mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23). Ini berlaku bagi Siapapun yang percaya, termasuk anda dan saya. Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk menyerah dalam Menghadapi masalah, terus tenggelam dalam kegagalan dan sulit untuk maju, Terikat dalam berbagai trauma yang membuat kita tidak berani mencoba untuk bangkit. Kita boleh saja gagal, orang boleh saja mencemooh kita, namun itu bukanlah akhir dari segalanya. Kita tidak boleh menyerah dan kehilangan Pengharapan. Penulis Amsal berkata "Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana." (Amsal 24:16) Agar tidak gampang patah Ketika Menghadapi proses, lakukanlah itu semua dengan mata yang tertuju pada Yesus (Ibrani 12:2) dan "Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang -orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. " (ay 3). Apapun yang tantangan atau hambatan yang saat ini kita Hadapi, Hadapilah dengan semangat tinggi dan iman yang kuat. Bersama Tuhan, apa yang tidak bisa bagi pandangan dunia akan menjadi nyata. Saat ini mungkin semuanya terlihat tidak mungkin, saat ini mungkin kita sudah lelah disepelekan, tapi Percayalah Bahwa Tuhan mampu membuat perkara-perkara besar dalam hidup anda. Karena baginya, tidak ada Yang Mustahil.

Mengatasi kemungkinan menjadi mungkin bila Allah berdiam di dalam diri.


Haleluyah.

-Solagratia-

Tuhan Berkati Indonesia & selamatkan negara kami & seluruh negara di muka Bumi ini.



Prayson Thong





No comments: